Kamis, 17 Agustus 2017

Single? How could it be?




Ah, sudah lah. Aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata. Aku pastikan dalam setiap goresan dalam blog ini tak akan ada kata-kata puitis bak seorang penyair. Percuma. Berkali kali kucoba untuk sedikit memoles tulisan ini dengan sedikit kata-kata puitis, tapi tidak ada tanda-tanda keberhasilan disitu. Hingga akhirnya aku sadar bahwa itu hanya sebatas mimpi bagiku. Haha.

Jadi gini, beberapa hari yang lalu, tiba-tiba dapet chat dari temen. Menarik sih buat diabadikan. Isinya begini, (Eh, kamu deket sama si A atau si B?). Oke. Menurutku, pertanyaan semacam ini sebenarnya sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Loh kok? Yeah, Cause I think she knows me so well. Jadi jawaban terbaik dari pertanyaannya hanyalah sebuah senyuman. Tapi meskipun begitu, obrolan kami tak berhenti sampai disitu. Penasaran? Tentu, akupun juga demikian. Apa maksud dan tujuannya tiba-tiba melontarkan pertanyaan semacam itu? Apa jangan-jangan ada calon yang akan diajukannya padaku? (Hahaha). Ah, dasar baper. Tentu saja bukan!. Are u single? How could it be? Kira-kira begitulah makna dari pertanyaannya.

Jadi, mari sedikit beropini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini hanya tentang sebuah keyakinan. Betewe, apa sih definisi yakin itu sendiri? Apa ketika kita berkata “aku yakin”? Ah, tidak. Yakin itu ketika perkataan, perbuatan serta pikiran selalu terkoneksi kepada yang kita yakini, yaitu Allah. Dan tidak ada keraguan didalamnya, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak (Kun Fayakun). Ya, sekali lagi ini tentang sebuah keyakinan. Bukan kah mati, rejeki dan jodoh sudah Allah tetapkan bahkan sebelum kita dilahirkan di dunia ini? Jadi untuk apa mengkhawatirkan sesuatu yang telah ditetapkan? Kewajiban kita hanya meyakini dan percaya bahwa skenario Allah yang terbaik. Ah, bahkan kitapun telah lama tau itu. Tapi tetap saja tak sedikit orang yang khawatir akan 3 hal ini, lebih-lebih tentang jodoh yang selalu menarik untuk diperbincangkan.

Oke, mari kita resapi. Pertama, Mati. Bahkan setiap orang meyakini adanya kematian. Sesuatu yang pasti akan kita alami. Jika tidak sekarang, mungkin nanti. Dan semua orang sepakat akan hal ini tanpa ada keraguan didalamnya. Right?. Kedua, Rejeki. Pernah ga sih pas lagi kelaperan tiba-tiba ada temen bawa makanan buat dimakan bareng-bareng? Trus kita nyeletuk tuh “Kalo rejeki mah ga kemana”. Nah itu berarti kita yakin nih kalo rejeki bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka. Tapi kenapa kalo uda ngebahas masalah jodoh orang-orang pada heboh? Tidak seyakin akan datangnya kematian dan rejeki?. Kadang juga nih pada sibuk ngomongin ikhtiar. Kesana kemari mengatasnamakan ikhtiar, padahal maap, kadang caranya salah. Situ yakin ga sih sama Allah? Allah Maha segalanya. Jangan terlalu menuhankan ikhtiar. Apalagi menyalahgunakan ikhtiar untuk membenarkan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. Misal nih ya, kita lagi sekolah, single dan secara gitu ga ada calon, apa iya bisa ketemu jodoh kalo ga ikhtiar? Nah, ngomongin ikhtiar nih, emang kalo ga kenalan sana kenalan sini itu namanya bukan ikhtiar? Apa harus kenalan sana kenalan sini buat ketemu jodoh? Oh, Tidak! Bukan sesempit itu. Mengerjakan apa yang menjadi kewajiban kita saat ini, juga merupakan ikhtiar. Usaha kita untuk menjadi lebih baik juga salah satu bentuk ikhtiar. Yang penting yakin! Cause there is a miracle when you believe. Akan ada sebuah keajaiban jika kau yakin. Jadi? Ga usah khawatir. Yakin aja. Sesuatu yang sudah ditetapkan Allah, sudah pasti akan terjadi. Dan skenario Allah selalu terbaik. Bahkan harus tetap yakin atas ketentuan Allah yang menurut kita menyakitkan. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Be positive thinking! Bukankah kupu-kupu yang indah adalah hasil metamorfosa ulat?

Eh, misal nih kita deket sama seseorang, ngarep banget dah pokoknya. Kita nya juga udah yakin banget sama dia. Eh ternyata dia nikah sama yang lain. Patah hati dah tuh. Muncul deh pertanyaan, padahal aku uda yakin banget sama dia, tapi kok malah jadi begini? Duh plis deh cek lagi keyakinannya. Situ yakinnya sama manusia atau sama Tuhan? Salah sendiri. Yang dimaksud yakin disini itu yakin kepada Allah. Minta sama Allah. Dalam hal apapun itu, minta yang terbaik. Karena kehidupan tuh ga cuma hari ini doang. Ada esok yang bahkan kita tidak tau apa yang akan terjadi, kecuali Allah. Maha Segalanya. Jadi, positive thinking aja. Bisa jadi dilain hari kamu malah berjodoh dengan Hamas Syahid? Ikhwan keren penghafal Al-Qur’an. Betapa bahagianya tuh. (Hahaha) Maksa. Emang bisa? Eh plis ya, Ga Ada Yang Ga Mungkin di dunia ini. Nah kalo uda begitu, baru deh sadar kalo ketentuan Allah selalu yang terbaik. Udah, yakin aja. Serahkan semua pada Sang Pemilik Hati. Tawakkal. That’s my opinion. Wish you get the point. Salam Sukses Berjemaah. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar