KATA PENGANTAR
Puji
Syukur Alhamdulillah merupakan ucapan pertama yang kami ucapkan kepada Sang
Pencipta atas semua rahmat, taufiq dan hidayah serta inayah-Nya, karenakami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah S.A.W yang
telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang
benderang, yaitu addinul islam wal iman.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab. Dalam makalah ini membahas tentang PEMILIHAN MEDIA
PEMBELAJARAN. Makalah ini diharapkan untuk dibaca oleh semua mahasiswa pada
umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa konsep awal
pengajaran.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dr. Nur Hadi, MA selaku dosen Media Pembelajaran Bahasa Arab yang
senantiasa sabar dan ikhlas membimbing kami.
Tak
ada gading yang tak retak. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritikdan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.Untuk itu kami mengucapkan
banyak terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan juga para
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan
di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap
merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber
belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang
disebut sebagai media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu
sebelum guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar, maka guru
dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar
media yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran.
Dalam
hal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan guru dalam menggunakan media
pengajaran.Pertama,guru memiliki pemahaman media pengajaran seperti jenis dan
manfaat media pengajaran,kriteria memilih dan menggunakan media
penvgajaran.Kedua,guru terampil dalam membuat media pengajaran sederhana
,terutama dua dimensi.Ketiga ,pemgetahuandan ketrampilan dalam menilai
keafektifan penggunaan media dalam proses pengajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan
pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana kriteria pemilihan media
pembelajaran?
3. Apa prinsippemilihanmediapembelajaran?
4. Apa saja tips-tips dalam memilih media pembelajaran?
5. Bagaimana cara pemilihan media pembelajaran?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pertimbangan
dalam pemilihan media
2. Agar mahasiswa mengetahui kriteria dalam
pemilihan media pembelajaran
3. Agar mahasiswa mengetahui yang dimaksud
dengan prinsip pemilihan media pembelajaran
4. Agar mahasiswa mengetahui tentang
tips-tips dalam memilih media pembelajaran
5. Agar mahasiswa mampu melakukan pemilihan
media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Kelemahan-kelemahan yang nampak
menggejala dalam pemakaian media merupakan bagian yang diperhitungkan dalam
proses belajar-mengajar bukan didasarkan pada pemikiran logis dan ilmiah,
melainkan sekedar memenuhi perkembangan majunya teknologi atau kebiasaan yang
berkembang di lingkungan sekolah. Seorang pelajar membiasakan untuk memakai
media pengajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam
mempermudah penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pemakaian media tersebut tidak
didasrkan pertimbangan pada kebutuhan dan karakteristik siswa atau kesesuaian
dengan materi yang akan disajikan dan tujuan yang akan dicapai.[1]
Pembelajaran yang efektif memerlukan
perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu
juga memerlukan perencanaan yang baiak. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan
menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya
dikelas atas dasar pertimbangan
a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu.
b.
Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik
daripada dirinya sendiri.
c.
Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
d.
Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah
yang diharapkan oleh guru agar dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai. Mc.
Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits,
Use it!”. Hal yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau kriteria
kesesuaian tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah semudah
pertanyaannya. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan
instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis
rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya),
keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang
ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam
keputusan pemilihan media.[2]
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum
pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.
Hambatan
pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan
peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan
material).
2.
Persyaratan
isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas
yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan,
pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda
dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3.
Hambatan
dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti
membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4.
Pertimbangan
lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5.
Pemilihan
media sebaiknya mempertimbangkan pula:
Ø Kemampuan mengakomodasikan penyajian
stiimulus yang tepat (visual dan / atau audio).
Ø Kemampuan
mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan / atau kegiatan
fisik).
Ø Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
Ø Pemilihan media utama dan media skunder
untuk penyajian informasi dan stimulus.
6.
Media
skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan
media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki
kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling
efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.[3]
Dari segi teori belajar, berbagai
kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1)
Motivasi.
Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula
pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna baginya. Oleh
karena itu, perlu untuk melahirkan minat dengan perlakuan yang memotivasi dari
informasi yang terkandung dalam media pembelajarn itu.
2)
Perbedaan
individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan,
kepribadiannya, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa
untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus
berdasarkan tingkat pemahaman.
3)
Tujuan
pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang
diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk
berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian
isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4)
Organisasi
isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik
yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bernakna.
Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis
disusun dan diurut-urutkan secara teratur.
5)
Persiapan
sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai
secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara
memadai yang mungkin merupakan persyaratan untuk penggunaan media dengan
sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus
ditujukan kepada sifat dan tingkat pemahaman siswa
6)
Emosi.
Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan
kesenangan.
7)
Partisipasi.
Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh karena
itu belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik
daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar
terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8)
Penguatan
(reinforcement). Pembelajran yang didorong oleh
keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara
positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
9)
Latihan dan pengulangan.
Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau
kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu
sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat
tinggal dalm ingatan jangka panjang.
10)
Penerapan.
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk
menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau situasi baru. Tanpa
dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat dikatakan dikuasai.
B.
Kriteria Pemilihan Media
Kriteria
pemilihan media haruslah dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang
ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media
yang bersangkutan.
Prof.
Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun 1982 mengatakan
bahwa pemilihan media seyugyanya tid k terlepas dari konteknya bahwa media
merupakan komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan, karena itu
meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik
siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu
dan sumber, serta prosedur penilainnya juga perlu dipertimbangkan.
Memilih
media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas
kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media
maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita
inginkan dikemudian hari.[4]
Ada
beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
1.
Kesesuaian
dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu
dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna mencapai
tujuan tersebut.
2.
Kesesuaian
dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu
bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media
apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
3.
Kesesuaian
dengan Karakteristik Pembelajaran atau Siswa
Dalam
hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu
mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya
karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan
digunakan.
4.
Kesesuaian
dengan Teori
Pemilihan
media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih
bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media yang dianggap paling bagu,
namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
6. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan,
Fasilitas
Pendukung, dan Waktu yang TersediaBagaimanapun bagusnya sebuah media apabila
tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media
juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal ini guru, jika guru tidak
memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan
sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.[5]
C.
Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai
dengan standar kompetensi dan indikator
yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator
suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media
tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media
pembelajaran yang harus diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan
media pembelajaraan dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses
pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus
melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya
disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.[6]
Secara garis besar beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
a. Harus
adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah
untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA,
atau siswa Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan.
b. Karakteristik
Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu,
baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media
pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam
kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran. Disamping itu, hal ini
memberikan kemungkinan bagi kita untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi.
c.
Alternatif
Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih.
Selanjutnya
perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan
semua permasalahn atau materi pembelajaran secar tuntas.
D.
Tips dalam Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan
media dalam kegiatan pembelajaran di dalm kelas, hendaknya guru melakukan
seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi
dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini beberapa tips atau
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi
terhadap media pembaelajaran yang akan digunakan.[7]
1.
Menyesuaikan
Jenis Media denganMateri Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang
akn dikembangkan atau diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis
materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu
ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis
media apa yang diniai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki
tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran
Bahasa Arab, untuk kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah
istima’), media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan
untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan
adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang
cara-cara menggunakan organs of spech untuk menuturkan kata atau kalima
(pronounciation), mak media video akan lebih tepat digunakan.
2.
Keterjangkauan
dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media
pembelajaran hendaknya juga mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada.
Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya
dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan
untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka
perlu dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.
3.
Ketersediaan
Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya merancang dan
mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan
peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran
online apabila, disekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas
koneksi ke internet yang juga di dukung oleh Lokal Area Network (LAN).
Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti misalnya media kaset
audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan
/ fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di
masyarakat, selain itu sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan
menggunakan baterai kering.
Dari segi ekspertis atau keahlian dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media
kaset audio atau transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk
mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara
perancangan dan pengembangan media sederhana.
4.
Ketersediaan
Media Pembelajaran di Pasaran.
Karena promosi dan peragaan yang sangat
mengagumkan/ mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik
untuk membeli media pembelajarn yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media
pembelajrannya (program), sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya.
Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara
guru ada atau belum tanu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan,
pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran yang akan diadakan tersebut.
Di samping itu media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit
didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu
tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media
pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajri, kandungan materi pelajarannya
sedikit sekali relevan dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal).
Sebaliknya, dapat juga terjdi bahwa materi yang dikemas di dalam media
pembelajaran sangat cocok dari membantu mempermudah siswa memahami materi
pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut
sulit didapatkan di pasaran.
5.
Kemudahan
Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya
untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran
adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu
bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang
dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru
maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya
akan berfungsi sebagai pajangan di sekolah.
E.
Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki
keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media
yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa
penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran.[8]
Adapun dalam memilih media, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Memahami
karakteristik setiap media
2.
Sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai
3.
Sesuai
dengan metode pelajaran yang digunakan
4.
Sesuai
dengan materi yang dikomuniasikan
5.
Sesuai
dengan keadaan siswa
6.
Sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media
7.
Sesuai
dengan keterampilan guru menggunakannya
8.
Ketersediaan
waktu menggunaknnya
9.
Sesuai
dengan taraf berfikir siswa.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memilih
media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas
kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media
maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita
inginkan dikemudian hari.
Ada
beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan oleh
guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud adalah
adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan dan
penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu,
terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan.
Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga
pendidikan yang bersangkutan.
Setiap media pembelajaran memiliki
keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media
yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa
penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
B.
Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik
pemilihan media pembelajaran hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat
memahami dan mengetahui media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam proses
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga
penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan
pemebelajaran. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis
di makalah ini.
DAFTAR
PUSAKA
Anshori Muhtadi
Ahmad. Pengajaran Bahasa Arab,Yogyakarta:Teras.2009
Asnawir dan
usman. M. Basyiruddin. Media
Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers , 2002
Arif S. Sadiman
dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2012
Azhar
,Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada,2007
Rahadi,
Aristo. 2008. Bagaimana Memilih Media Pembelajaran : Aristo Rahadi Blog,
(online), (http://aristorahadi.wordpress.com/, diakses 18 september 2014)
[1]Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:
Ciputat Pers. 2002, hlm.124
[2]Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, hlm.84
[6]Ibid, hlm. 61
[8]Ibid, hlm. 34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar