Terdapat 3 energi positif yang mampu mengantarkan kita pada kebahagian terdahsyat dalam hidup, bila kita mampu memanfaatkan energi-energi tersebut, maka kebahagiaan akan selalu menemani kehidupan kita. Ketiga energi tersebut yaitu energi doa, energi syukur dan energi sabar. Sabda Rasulullah saw. Dari Ali bin Abi Thalib r.a. : Doa adalah senjata bagi seorang mukmin, tiang penyangga agama serta lentera langit dan bumi. Ada beberapa sebab tertundanya doa seseorang, diantaranya : pertama, apa yang diucapkan tidak sesuai dengan suara hati. Terkadang, kita sudah mengamalkan perintah-perintah Allah, tetapi kita tidak ikhlas dalam melaksanakannya dan tidak yakin bahwa doa tersebut akan diijabah. Ketika kita takut doa kita tidak terkabul, besar kemungkinan doa tersebut akan terus tertunda atau tak kunjung terjawab. Kedua, Allah lebih mengetahui jalan hidup yang terbaik bagi hamba-Nya. Belum terawabnya doa, bukan berarti Allah menolak doa kita, boleh jadi hal tersebut merupakan salah satu bentuk kasih sayang-Nya. Dengan kata lain, apa yang kita sangka baik, belum tentu baik untuk diri kita, sebaliknya apa yang kita benci justru terkadang merupakan yang terbaik bagi kita. Berprasangka baiklah kepada-Nya, niscaya doa kita pasti terkabul, sebagaimana isi hadits qudsi berikut ini :
“Aku
sebagaimana prasangka hamba-Ku terhadap-Ku”
Alasan ketiga
belum terkabulkannya doa yaitu menumpuknya dosallah tidak menyukai hambanya
yang bergelimang dosa atau kemaksiatan, tetapi Dia menyukai hamba-Nya yang
bersih lahir dan batinnya., begitu pula makanan yang kita makan hendaklah
jangan bersumber dari yang haram. Doa harus dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan baik dikala susah maupun senang. Sebagaimana firman Allah
dalam surah at-taubah 9:67 “ Mereka telah melupakan Allah, maka Allah merupakan
mereka (pula)”. Dalam ayat lain disebutkan “ Ingatlah pada-Ku, niscaya aku pun
ingat padamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”
Semakin kita
bersyukur, semakin banyak kenikmatan yang akan berdatangan pada diri kita.
Adapun yang dimaksud bersyukur yaitu memperlihatkan pengaruh nikmat Allah yang
yang melekat dalam diri kita melalui kalbu yang beriman, lisan dengan pujian,
tubuh dengan melakukan amal saleh. Bersyukur dapat kita wujudkan dengan cara
bersedekah. Semakin banyak kita memberi, maka akan semakin banyak pula rezeki
yang akan kita dapatkan, tentunya memberi dengan keikhlasan hati, bukan
semata-mata ingin mengharap pendapatan yang lebih banyak. Dan bukan keikhlasan
namanya jika kebaikan yang dilakukan, terus menerus diingat atau bahkan
dibicarakan kesana kemari sehingga mendapat pujian dari orang lain. Dengan
keikhlasan, seseorang akan dengan mudah melupakan kebaikan yang dilakukannya
sehingga tak ada rasa riya’ di hatinya.
Energi yang
ketiga yaitu sabar. Sabar ialah keadaan dimana kita harus tetap bangkit meski
telah berada dalam kondisi tersulit sekalipun, dengan keyakinan bahwa akan ada
kebahagiaan dibalik kesusahan. Sabar akan melejitkan kesadaran diri untuk
senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Wallahua’lam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar